26 November 2016

MAKNA KATA BERFILSAFAT

Berfilsafat adalah berpikir secara filosofis atau secara mendalam dan reflektif. Pada perjalanan panjang dengan mobil, setelah Anda kehabisan gosip kampus, Anda dan teman Anda mungkin berfilsafat tentang hakikat manusia, atau pertanyaan "Apa kecantikan itu sebenarnya?"

Pertanyaan itu memenuhi ciri pertanyaan filosofis, yang berarti pertanyaan dari hasil berfilsafat - yang mendalam dan reflektif. Kecantikan tidak diarahkan untuk menunjuk anita - si kembang kampus - atau lebih rumit sedikit, tidak untuk menunjuk keindahan kupu-kupu dengan kilau kepak sayapnya, tetapi "refleksi" terhadap hal-hal sejenis itu. Refleksi yang dalam hal ini melibatkan pengambilan jarak terhadap fakta-fakta konkrit (si Anita atau kupu-kupu), untuk dipikirkan substansi pengkategorian terhadap pelekatan atribut indah, memukau, istimewa dan atribut semacamnya yang menunjuk pada satu kata abstrak: "cantik". 


Penyebutan "cantik" dalam konteks tersebut berarti berhubungan dengan tindakan abstraksi segi kategorial substantif berbagai fakta yang dilekatinya (misalnya si Anita atau kupu-kupu tadi). Abstraksi sendiri bisa dimaknai dalam arti Aristotelian sebagai tindakan pemikiran yang menyingkirkan berbagai atribut (atau yang oleh Aristoteles disebut "aksiden") yang menempel (misalnya tinggi-pendek, kuning-putih, gemuk-kurus) untuk sampai pada sesuatu intisari yang tidak bisa lagi disingkirkan, yang disebut substansi. 

Berfilsafat tentang hakikat manusia, berarti menyingkirkan aksiden ramping-gembrot, tinggi-pendek, kulit hitam-kulit putih, jawa-bali, dan sejenisnya, untuk sampai pada substansi bahwa manusia itu makhluk rasional (Aristoteles) atau manusia itu makhluk problematik (Gabriel Marcel), atau manusia itu makhluk yang senang bermain-main (Homo Luddens - Johan Huizinga), atau manusia (Jawa: manungso) itu manunggaling roso (terintegrasinya berbagai rasa - seperti rasa cinta, benci, senang, sedih, dan sebagainya). Berfilsafat dalam arti Aristotelian ini, berarti melakukan tindakan abstraksi dengan menyingkirkan atribut/aksidensi untuk sampai pada substansi.

Masih ada beberapa jalan lain untuk memaknai "berfilsafat" seperti tindakan memikirkan sesuatu secara radikal (sampai ke akar-akarnya) dengan mereduksi segala sifat, bentuk, kategori yang "tidak substansial" yang kita - manusia - lekatkan terhadap sesuatu itu, sehingga kita sampai pada pemahaman paling dalam dan mengakar tentang sesuatu itu sebagai sesuatu (meja sebagai meja), bukan sesuatu itu menurut kita (meja kotak, meja mahal, dsb). Ini bisa dinisbatkan pada model pendekatan kata "berfilsafat" menurut fenomenologi Husserlian, yang oleh Merleau-Ponty ditegaskan dan direvisi sebagai fenomenologi yang selalu ontologis menurut pengalaman primordial kita. 

Berfilsafat itu "nawang sari", kata Damardjati Supadjar, "menerawang inti sari (substansi)". Meskipun demikian Immanuel Kant mengingatkan, yang kita tahu hanyalah fenomena-nya, sedangkan noumena-nya tidak bisa kita ketahui (das ding an sich). Dan terima tidak terima: setiap manusia rasional, pasti pernah berfilsafat...
Baca Selengkapnya →MAKNA KATA BERFILSAFAT

02 November 2016

TEKNIK-TEKNIK MEMBACA CEPAT

TEKNIK-TEKNIK MEMBACA CEPAT

PENDAHULUAN
  • Latar Belakang Masalah
Manusia modern tampaknya tidak dapat melepaskan diri dari media komunikasi. Salah satu media komunikasi yang banyak dihadapi adalah media tulis baik buku teks maupun media massa. Pada era globalisasi, kegiatan membaca sudah menjadi hal yang lazim dalam kehidupan sebagian masyarakat.  Membaca bukanlah kegiatan alamiah, tetapi seperangkat komponen yang dikuasai secara pribadi dan bertahap, yang kemudian terintegrasi dan menjadi otomatis.
Tetapi dalam era yang serba cepat sekarang, ketika tanpa kita kehendaki tuntutan kehidupan meningkat, pembaca tak lagi boleh hanya sebagai membawa kenikmatan, tetapi sebagai alat pencapai percepatan itu sendiri. Artinya orang wajib mengejar semua informasi. Ia harus memiliki keterampilan mengumpulkan data dengan cepat sekaligus benar. Dan disini membaca cepat menjadi utama. Tidak ada orang yang dapat membaca cepat karena bakat. Maka itu harus dipahami bahwa membaca cepat bukanlah melulu cepat memecah kode dan segera menyelesaikan sebuah buku. Membaca cepat adalah bagaimana seseorang dapat membaca dengan pemahaman yang lebih baik dalam waktu lebih cepat serta mengingatnya dengan baik. Dalam makalah ini selanjutnya akan dipaparkan teknik-teknik membaca cepat.
  • Rumusan Masalah
  1. Apakah yang dimaksud dengan membaca cepat?
  2. Bagaimana teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat?
  • Tujuan Penulisan
  1. Menjelaskan dan memaparkan tentang pengertian membaca cepat.
  2. Menjelaskan dan memaparkan tentang teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat.

PEMBAHASAN
  1. Pengertian Membaca Cepat
Soedarso dalam Yasrul Effendi (www.id.forums.wordpress.com) mengatakan  bahwa metode speed reading merupakan semacam latihan untuk mengelola secara cepat proses penerimaan informasi. Seseorang akan dituntut untuk membedakan informasi yang diperlukan atau tidak. Informasi itu kemudian disimpan dalam otak. Sedangkan Nurhadi  menyatakan  bahwa membaca cepat dan efektif ialah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan, dengan tidak meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya (1987:31-32). Muchlisoh (1992:149) mengatakan bahwa membaca cepat bukan berarti jenis membaca yang ingin memperoleh jumlah bacaan atau halaman yang banyak dalam waktu yang singkat. Jenis membaca ini dilaksanakan tanpa suara. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan dengan menggunakan gerakan mata dan dilakukan tanpa suara yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara tepat dan cermat dalam waktu singkat.
Jadi, membaca cepat adalah membaca yang dilakukan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Biasanya dengan membaca kalimat demi kalimat dan paragraf tetapi tidak membaca kata demi kata. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi, gagasan utama, dan penjelasan dari suatu bacaan dalam waktu yang singkat. Speed reading juga merupakan keterampilan yang harus dipelajari agar mampu membaca lebih cepat. Tidak ada orang yang dapat membaca cepat karena bakat.
Membaca cepat tentu saja bukan tujuan, sebab keterpahamanlah yang tujuan dalam membaca cepat. Dalam membaca cepat terkandung pemahaman yang cepat pula. Bahkan pemahaman inilah yang menjadi pangkal tolak pembahasan, bukannya kecepatan. Seorang pembaca yang baik akan mengatur kecepatan dan memilih jalan terbaik untuk mencapai tujuannya. Kecepatan membaca sangat tergantung pada bahan dan tujuan membaca, serta sejauh mana keakraban dengan bahan bacaan. Kecepatan membaca harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan.
  1. Teknik-Teknik Membaca Cepat
Tidak semua orang akan langsung mahir untuk membaca cepat. Keterampilan ini membutuhkan latihan yang mungkin bisa sampai berulang-ulang agar seseorang dapat menguasai teknik-teknik yang tepat dalam membaca cepat. Latihan-latihan ini dipandang penting untuk dilakukan karena biasanya seseorang yang baru pertama kali belajar membaca cepat akan menemui beberapa masalah yang bisa menjadi penghambat dalam membaca cepat. Syarat utama untuk dapat membaca cepat adalah mengetahui dengan persis bahan apa yang sedang dicari. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan pemindaian secara cepat. Hanya mencari bagian-bagian yang dibutuhkan.
Untuk bisa membaca cepat memang perlu teknik tertentu. Secara umum ada dua teknik membaca yaitu:

 A. Teknik Scanning
 Teknik membaca scanning adalah membaca suatu informasi dimana bacaan tersebut dibaca secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi, sehingga dalam memahami bacaan tersebut seseorang dapat menghubungkan kalimat yang satu dengan kata-kata sendiri. Jadi dalam teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca. Biasanya kata-kata kunci yang menjadi perhatian pembaca. Misalnya membaca koran, mencari judul-judul atau topik berita yang dianggap menarik.
Bagian-bagian yanag dapat dilompati antara lain
  1. Bagian yang telah diketahui dari buku lain
  2. Bagian yang berisi informasi yang tidak memenuhi tujuan membaca
  3. Bagian yang hanya merupakan contoh atau ilustrasi
  4. Bagian yang merupakan ringkasan bab sebelumnya.
B. Teknik Skimming
Teknik membaca Skimming adalah membaca secara garis besar (sekilas) untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Setelah itu melacak informasi yang ingin diketahui secara mendalam. Untuk memperlancar proses skimming maka lakukanlah terlebih dahulu membaca daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, judul atau sub judul, serta kesimpulan. Dari bagian-bagian buku ini minimal kita bisa menafsirkan apa inti dari isi buku yang akan kita baca tersebut. Teknik ini biasanya dilakukan ketika kita mencari sesuatu yang khusus dalam teks. Fungsi skimming adalah
  1. Untuk mengenali topik bacaan
  2. Untuk mengetahui pendapat/opini orang
  3. Untuk mendapatkan bagian penting yang kita butuhkan
  4. Untuk mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok, dan cara berpikir penulis.
  5. Untuk penyegaran apa yang pernah dibaca
  6. Membaca visual,
Membaca visual yaitu mengejar kelompok kata dengan urutan mana suka. Cara ini cocok untuk memahami bacaan yang agak sulit serta yang mudah.

LANGKAH-LANGKAH MEMBACA CEPAT

Sebelum melatih membaca cepat, kita perlu paham beberapa langkah membaca cepat, yaitu:
  1.  Persiapan
    Tahap persiapan ini dimulai dengan membaca judul. Judul ini ditafsirkansesuai dengan asosiasi dan imajinasi serta pengalaman yang telah dialami. seseorang bisa menafsirkan isi bacaan dari judul yang dibaca. Hubungkan pengalaman/wawasan yang dimiliki sengan judul bahan bacaan yang akan dibaca. Kemudian perhatikan gambar dan keterangan gambar dari materi yang akan dibaca. Biasanya gambar atau ilustrasi dalam buku mengilustrasikan isi bacaan. Oleh karena itu simbol visual ini dapat membandtu kita memahami isi bacaan. Selanjutnya kita perlu memperhatikan huruf cetak tebal/huruf miring. Huruf yang dicetak berbeda ini melambangkan kata/kalimat penting dalam isi bacaan. Langkah selanjutnya adalah membaca alinea awal dan akhir. Alinea awal mengantarkan pembaca pada isi bacaan, sedangkan alinea akhir biasanya berupa pokok pikiran dari isi bacaan. Melalui aliena awal dan akhir ini dapat membantu kita menafsirkan keseluruhan isi bacaan. Kemudian kita perlu baca juga rangkuman bacaan.
  2. Pelaksanaan
    Jika telah melaksanakan tahap persiapan tadi, kita sudah bisa membayangkan gambaran umum isi bacaan dalam buku yang akan dibaca. Selanjutnya kita dapat memulai membaca cepat dengan menggunakan dua teknik tadi yaitu scaning dan skimming. Di sini kita bisa mencari kata-kata kunci yang ada dalam kalimat, selanjutnya dihubungkan melalui asosiasi dan imajinasi sehinga bisa dengan cepat mengambil inti sari isi bacaan tampa harus membaca seluruh isi buku
Untuk menguasai keterampilan membaca cepat, kita perlu latihan. Latihan ini meliputi latihan otot mata, pheriperial mata, dan latihan pernapasan.

1. Melatih otot mata
Melatih otot mata dapat dilakukan dengan cara gerakan bola mata dalam keadaan terpejam ke atas ke bawah, lalu samping kiri dan kanan. Latihan ini harus dilakukan secara continue minimal selama 14 hari, masing-masing selama lima menit tanpa harus putus. Apabila satu hari saja tidak latihan, maka otot mata akan kembali ke keadaan sebelum latihan.

2.Melatih Pheriperal Mata
Melatih pheriperal mata dapat dilakukan dengan cara pandangan mata mengikuti gerakan telunjuk di depan mata. Tujuannya agar mata kita dapat menjangkau seluruh bacaan tanpa menggeleng-gelengkan kepala, karena menggelengkan kepala itu menghambat membaca cepat.

3. Melatih Pernapasan
Melatih prnapasan dapat dilakukan dengan cara tarik napas panjang keluarkan secara perlahan. Kemudian latihan konsentrasi yang berhubungan dengan sikap duduk, tegak, libatkan asosiasi dan imajinasi. Di sini usahakan seolah-olah sedang berkomunikasi dengan sang penulis.
Kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki seseorang dalam membaca pun secara tidak sadar bisa menjadi penghambat untuk bisa membaca dengan cepat. Kebiasaan-kebiasaan yang biasanya sudah dimiliki selama bertahun-tahun ini di antaranya:
  1. vokalisasi atau bergumam ketika membaca;
  2. membaca dengan menggerakkan bibir namun tidak bersuara (komat-kamit);
  3. kepala yang bergerak searah dengan arah tulisan yang dibaca;
  4. jari-jari tangan yang selalu menunjuk tulisan yang dibaca;
  5. gerakan mata yang selalu kembali ke kata-kata sebelumnya atau mengulang membaca kalimat dari depan;
  6. membaca di dalam hati.
Untuk mengatasi masalah-masalah ini, usahakan untuk mencegah bibir, jari-jari tangan, dan kepala untuk bergerak pada saat membaca. Cara pencegahannya bisa dengan mengatupkan bibir, memasukkan tangan ke dalam saku atau memegangi kepala pada waktu membaca. Sedangkan untuk menghindari supaya tidak bersuara pada waktu membaca adalah dengan merasakan getaran suara di leher. Dengan meletakkan tangan di leher, akan diketahui apakah kita bersuara atau tidak. Membaca dalam hati memang tidak bisa dicegah, tetapi usahakan supaya tidak memerhatikan pelafalannya.

Berikut ini ada beberapa langkah yang bisa digunakan untuk membantu mengatasi masalah-masalah dalam membaca cepat.
  1. Miliki kosakata yang luas. Jika saat ini masih memiliki kosakata yang terbatas, ada cara-cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya, yaitu dengan menyiapkan catatan kata-kata baru yang belum diketahui. Setelah itu, carilah artinya di dalam kamus. Perbendaharaan kata yang banyak sangat membantu dalam memahami suatu bacaan.
  2. Sikap tubuh membaca cepat memang memerlukan konsentrasi yang tinggi. Tidak jarang pembaca justru berada dalam posisi tegang. Kondisi yang seperti ini justru menjadi penghambat. Untuk itu, ambilah posisi santai saat membaca.
  3. Membaca sepintas lalu dengan membaca sepintas lalu, dapat mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan terjadi.
  4. Konsentrasi. Konsentrasi yang penuh menghindarkan dari melamun atau pikiran yang melayang-layang. Kesulitan dalam berkonsentrasi menunjukkan kecepatan membaca yang rendah. Untuk itu, usahakan agar selalu berkonsentrasi ketika membaca cepat.
  5. Retensi/mengingat kembali informasi dari bacaaan. Mengingat kembali informasi yang baru saja dibaca bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, diskusi, maupun menulis kembali informasi yang sudah diterima.
  6. Tujuan dari membaca itu sendiri. Dengan menentukan tujuan dari membaca, akan mengetahui apakah bacaan tersebut sesuai dengan kebutuhan atau seperti yang diinginkan.
  7. Motivasi. Motivasi yang jelas dalam membaca akan memengaruhi tingkat pemahaman bacaan. Jika sudah memiliki motivasi yang jelas dalam membaca suatu bacaan, akan lebih mudah menyerap informasi dalam bacaan tersebut. Untuk itu, tumbuhkanlah motivasi dalam membaca.
Teknik SQ3R
Teknik ini sangat membantu kita dalam menyerap informasi tertulis. Teknik ini menggunakan metode penahapan dalam membaca.

a. Survey
Pemindaian terhadap daftar isi, pendahuluan, bab pertama atau pengantar dan bagian ringkasan untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Tujuan survei adalah
  1. Mempercepat menangkap arti
  2. Mendapatkan abstrak
  3. Mengetahui ide-ide penting
  4. Melihat susunan (organisasi) bahan bacaan.
  5. Mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan.
  6. Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
b. Question Membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan bahan-bahan yang sedang dicari. Pertanyaan ini dapat digunakan sebagai tujuan utama di dalam membaca buku tersebut.
c. Read Sekarang bacalah isi buku tersebut. Lewati bagian yang kurang menarik. Ketika sampai bagian yang dapat digunakan sebagai bahan penulisan, bacalah dengan cermat. 

Recall
Ketika membaca uraian yang dibutuhkan, maka pahami isinya dan ingat-ingatlah bagian itu. Simpanlah kata-kata kunci di dalam ingatan. Proses ini sangat penting jika akan melakukan parafrasa bacaan tersebut sehingga tidak melanggar hal cipta karena melakukan plagiat.

d. Review
Setelah mengingat-ingat, dapat mengulas materi yang didapatkan. Tindakan ini dapat dilakukan dengan membaca ulang uraian dalam buku tersebut, mengembangkan catatan atau mendiskusikannya dengan orang lain. Cara lain yang sangat efektif adalah mengajarkan informasi itu kepada orang lain.


PENUTUP

A. Kesimpulan
Membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan dengan menggunakan gerakan mata dan dilakukan tanpa suara yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara tepat dan cermat dalam waktu singkat. Kecepatan membaca sangat tergantung pada bahan dan tujuan membaca, serta sejauh mana keakraban dengan bahan bacaan. Kecepatan membaca harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan. Untuk bisa membaca cepat diperlukan beberapa teknik tertentu, yaitu teknik scanning dan teknik skimming. Teknik scanning adalah membaca suatu informasi dimana bacaan tersebut dibaca secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi. Sedangkan teknik skimming adalah membaca secara sekilas untuk mendapatkan gambaran umum isi buku.

2. Saran
  1. Sebaiknya masyarakat dan pemerintah melakukan tindakan yang dapat meningkatkan minat baca di kalangan pelajar maupun masyarakat umum.
  2. Masyarakat hendaknya mulai membiasakan diri membaca cepat karena banyak manfaat yang dapat diambil.
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus Suyoto. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. www. bhsindo.multiply.com. Diakses pada Senin, 24 Februari 2009.
Christiana Ratri Yuliani. Teknik Membaca Cepat. www. drssuharto.wordpress.com. Diakses pada Senin, 24 Februari 2009.
Purnawan Kristanto. Teknik Membaca Cepat. www. tagliners.blogspot.com.  Diakses pada Senin, 24 Februari 2009.
http://uneedta27.blogspot.com/2013/05/teknik-teknik-membaca-cepat.html
Yasrul Efendi. Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat dengan Menggunakan Metode Speed Reading. www.id.forums.wordpress.com. Diakses pada Senin, 24 Februari 2009.
Baca Selengkapnya →TEKNIK-TEKNIK MEMBACA CEPAT